kisah tukang kapak dan harta yang
dihisab
Kita mengambil Ibrah.
Bismillahirrahmanirrahim...
Tersebutlah kisah, ada seorang hartawan telah menulis satu surat wasiat : "Barang siapa yang dapat menjagaku di dalam kubur setelah Aku mati nanti akan kuwarisi separuh dari harta peninggalanku". Then, ditanyakanlah hal itu pada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti. Namun anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami sanggup menjagamu wahai ayah karena pada masa itu ayahpun sudah menjadi mayat". Selang keesokan harinya dipanggillah semua anak -anaknya dan beliau berkata, “Wahai adik-adikku sekalian sanggupkah kamu menjaga aku setelah aku mati nanti selama 40 hari bersamaku di dalam kubur? nanti aku akan memberi setengah daripada hartaku kepada di ANTARA kamu yang sanggup bersamaku.” Dan anak-anaknya pun menjawab, “Wahai!, Adakah engkau sudah gila mana mungkin ada manusia yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.” Lalu dengan sedih hartawan tersebut memanggil hambanya untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke orang awam..
Akhirnya sampai jugalah masa di mana hartawan tersebut meninggal dunia. Kuburnya telah dihias dengan megah laksana sebuah tempat berehat RnR termewah yang pernah ada complete 1 set. Pada waktu yang sama seorang tukang kayu yang sangat miskin telah mendengar akan wasiat tersebut lalu diberitahu kepada isterinya apakah DIA perlu mengambil kesempatan INI untuk menjadi KAYA. Iyeaaaah dunya, Isterinya berkata, “Wahai suamiku, apalah artinya menjaga mayat tersebut selama 40 hari dibandingkan kerjamu ketika menebang kayu di dalam hutan dan bertemu dengan harimau dan hantu penunggu hutan”. Si tukang kayu tak heran, So tukang kayu tu dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah hartawan tersebut untuk memberitahu kepada waris hartawan tersebut akan kesanggupannya menjaga kubur itu. esoknya dikebumikanlah jenazah hartawan itu, maka si tukang kayu itu pun ikut turun ke dalam liang lahat bersama kapaknya… jen jeng…
Tersebutlah kisah, ada seorang hartawan telah menulis satu surat wasiat : "Barang siapa yang dapat menjagaku di dalam kubur setelah Aku mati nanti akan kuwarisi separuh dari harta peninggalanku". Then, ditanyakanlah hal itu pada anak-anaknya apakah mereka sanggup menjaganya di dalam kubur nanti. Namun anak-anaknya menjawab, "Mana mungkin kami sanggup menjagamu wahai ayah karena pada masa itu ayahpun sudah menjadi mayat". Selang keesokan harinya dipanggillah semua anak -anaknya dan beliau berkata, “Wahai adik-adikku sekalian sanggupkah kamu menjaga aku setelah aku mati nanti selama 40 hari bersamaku di dalam kubur? nanti aku akan memberi setengah daripada hartaku kepada di ANTARA kamu yang sanggup bersamaku.” Dan anak-anaknya pun menjawab, “Wahai!, Adakah engkau sudah gila mana mungkin ada manusia yang sanggup bersama mayat selama itu di dalam tanah.” Lalu dengan sedih hartawan tersebut memanggil hambanya untuk mengumumkan penawaran istimewanya itu ke orang awam..
Akhirnya sampai jugalah masa di mana hartawan tersebut meninggal dunia. Kuburnya telah dihias dengan megah laksana sebuah tempat berehat RnR termewah yang pernah ada complete 1 set. Pada waktu yang sama seorang tukang kayu yang sangat miskin telah mendengar akan wasiat tersebut lalu diberitahu kepada isterinya apakah DIA perlu mengambil kesempatan INI untuk menjadi KAYA. Iyeaaaah dunya, Isterinya berkata, “Wahai suamiku, apalah artinya menjaga mayat tersebut selama 40 hari dibandingkan kerjamu ketika menebang kayu di dalam hutan dan bertemu dengan harimau dan hantu penunggu hutan”. Si tukang kayu tak heran, So tukang kayu tu dengan tergesa-gesa segera datang ke rumah hartawan tersebut untuk memberitahu kepada waris hartawan tersebut akan kesanggupannya menjaga kubur itu. esoknya dikebumikanlah jenazah hartawan itu, maka si tukang kayu itu pun ikut turun ke dalam liang lahat bersama kapaknya… jen jeng…
Setelah tujuh langkah para pengantar jenazah meninggalkan area kubur, maka datanglah arena si Malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kubur tersebut untuk soal siasat. Si tukang kayu menyadari siapa yang datang, maka Ia segera agak menjauhkan diri dari mayat hartawan tersebut. Terdetik di fikirannya bahwa sudah tiba saatnya hartawan tersebut akan dihisab oleh malaikat Mungkar dan Nakir. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, malaikat Mungkar dan Nakir sebaliknya :
Malaikat menuju ke arahnya dan
bertanya :"Apa yang kau buat di sini" ?.
Ha sudah!, Si tukang jawab
jugak, “Aku menemani mayat ini selama 40 hari untuk mendapatkan setengah
harta wasiatnya" jawab si tukang kayu.
Maliakat : "Apa harta
yang ada pada kau sekarang"?
Si Tukang : "Aku cuma
memiliki sebatang kapak ini saja untuk mencari rezeki" menjawab si
tukang kayu dengan muka ketat.
Malaikat bertanya lagi : "Dari
mana kau dapat kapak ini" ?.
Si Tukang : "Aku
membelinya".
Lalu pergilah Mungkar dan Nakir
di hari pertama dari dalam kubur tersebut.
Hari kedua,
Malaikat datang dan,
lagi dan bertanya pada si tukang,
Malaikat : "apa yang
kau buat dengan kapak ini"?.
Si Tukang : "Aku
menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar untuk dijual".
Di hari ketiga,
Di tanya lagi,
Masih pada si Tukang, Adeh.
Malaikat : "Pohon siapa
yang kau tebang dengan kapak ini?.
Si Tukang : "pohon itu ada
di hutan belantara jadi takda sape-sape yang punya”
Malaikat : "Apa Kau
yakin, betul ke tiada siapa punya? Mana tahu kerajaan kea tau dah di swasta kan
ke?".
Si Tukang : (berpeluh)
Hari ke empat. Apahal Tanya lagi..
Malaikat : "Adakah kau
potong pohon tersebut dengan kapak ini dengan ukurannya dan beratnya yang sama
untuk dijual?.
Si Tukang : "Aku potong
lebih kurang saja, mana mungkin ukurannya boleh tepat sama rata".
And bende ni terus-menerus yang
dilakukan malaikat Mungkar Nakir datang dan pergi sampai tak terasa dah 39 hari
dah, dan yang ditanyakan masih pasal dengan satu alat atau harta sahaja iaitu, “kapak”
tersebut sahaja.
Masa hari terakhir yang ke 40,
Datanglah Mungkar dan Nakir sekali lagi bertemu dengan Tukang kayu tersebut.
Berkata Mungkar dan Nakir :
Malaikat : "Hari ini
aku akan kembali bertanya soal kapak ini".
Tak sempat Mungkar dan
Nakir bertanya, si Tukang kayu tersebut dengan segera melarikan diri dan
membuka pintu kubur tersebut. Ternyata di luar kubur, dah ramai orang
yang menantikan kehadirannya untuk keluar dari kubur tersebut dengan bangganya.
Namun si Tukang kayu tersebut dengan tergesa-gesa keluar dan meninggalkan
mereka semua dan sambil berkata :
"Ambillah semua bagian
harta wasiat tersebut oleh kalian karena aku sudah tidak menginginkannya
lagi".
Sesampai dia di rumahnya, then si isteri berkata,
Isteri : “wahai suami ku, di
manakah setengah harta peninggalan hartawan tersebut?”.
Si Tukang : "Aku tidak menginginkannya lagi, di dunia
ini harta yg kumiliki padahal cuma semata kapak ini, tapi malaikat Mungkar dan
Nakir tetap diorang menanyakan dan persoalkan pasal kapak ni even dah 40 hari.
Bagaimana jadinya kalau hartaku begitu banyak... entah berapa lamanya dan
bagaimana boleh Aku menjawabnya?”
keluh sang tukang kapak tu.
End.
______________________________________
Ibrah :
Si Tukang kayu itu, baru miliki
satu alat sahaja dalam hidup nya, iaitu “kapak”, sudah cukup banyak di Tanya
oleh si malaikat, itu pun hanya sebuah kisah di reka, yang pastinya alam sebenarnya
lagi dahsyat keadaannya, lagi banyak dan rumit persoalan di Tanya.
Peluh~~~
Banyak sangat harta / alat yang kita pegang sampai kita
kadang-kadang tak sedar yg kita betul guna atau tak guna harta kita tu untuk
persiapan kita in the hereafter yang akan di Tanya . . Bahkan, barang
yang kita sayang, kita simpan untuk koleksi peribadi, di letak dalam almari
denga kemasnya, apahal! Yang sepatut barang di sayang itulah di berikan atau
digunakan sehabis baik.
Duit rm10 pon, boleh buat kita terkesan sampai memikirkan ia atau sampai lalai juga terkadang memikir... Allah.
saya kongsikan sebuah hadis,
“Dari Ibnu Mas’ud ra dari Nabi MUHAMMAD SAW
bahwa beliau bersabda, "Tidak akan bergerak tapak KAKI anak Adam
pada hari kiamat, hingga ia ditanya tentang 5 perkara yaitu umurnya untuk apa
dihabiskannya, masa mudanya, kemana dipergunakannya, hartanya darimana ia
memperolehnya & kemana dibelanjakannya & ilmunya sejauh mana diamalkan?"
(HR. Tirmidzi)
Wahai diri ini dan ikhwati fillah..
Mengajak untuk kita
bermuhasabah, dan bersifat qonaah (merasa cukup dengan apa yang ada).
Dan, Maka beruntunglah orang-orang beriman yang perkerjaannya,
ialah melakukan jual belinya dengan Allah... Iaitu menginfaqkan kehidupannya
untuk dakwah ini.
Maka, niatkanlah segala alat
yang ada, untuk dakwah, untuk Tarbiyah. Janganlah takut akan kerugian atau
merasa rugi, kerana hakikatnya membahagiakan!
Semoga Allah memandu saya dan antum semua..
Assalamualaikum, afwan.. kawan ana ada check dengan Dr Maza.. hadis pasal Abdrurrahman bin Auf masuk syurga lambat tu adalah hads dhaif. Mungkin enta boleh check balik untuk confirmation.
ReplyDeleteJzk khaiyr, ana baru check juga. Benar apa yg saudari katakan. Syukran. Ana edit semula.
Delete